Friday, 21 March 2014
Awal menandur benih di TK Hindu Widya Kerti
Saat berumur 3 tahun, aku sudah mulai menjalankan Bisama Ratu dukuh untuk menandur ilmu pengetahuan untuk bekal nanti saat aku dewasa. TK Hindu Widyakerti menjadi tempat awal mengenyam pendidikan formal
Winda dengan Upacara Satu bulan 7 hari
Woow, gadis berbadan gendut dengan lesung pipi tipis di sebelah kanan
Bali Tanah LeluhurKU
Aku Winda lahir di Pulau Bali pada tanggal 27 July 2005, orang tuaku memberi nama Putu Winda Pramesti Devi. Kenapa Beliau berdua memberi nama itu terhadap diriku? Begini ceritanya; saat Buda Kliwon Dunggulan, masyarakat Bali merayakan hari Raya Pagerwesi dimana hari raya itu, untuk memuja Dewa Pramesti Guru (Pramesti = Utama) jadi Guru yang utama adalah Hyang Widhi Wasa. Sehabis Ibu aku yang cantik (Sayu Ketut Sukawirati) mempersembahkan sesajen kehadapan Hyang Widhi Wasa dalam manesfestasinya sebagai Hyang Pramesti Guru, tiba-tiba saat istirahat Beliau mengeluarkan darah dari rahimnya. Bapak aku (I Made Pinda) saat itu kebetulan libur dari pekerjaannya di Ritz Carlton Hotel membonceng Ibuku dengan sepeda motor Shogun biru ke Rumah Sakit Surya Husada di Sanglah-Bali. Jadi nama Putu Winda Pramesti Devi adalah rangkain kata yang penuh makna Putu=Anak pertama, Winda = anak dari Wirati+Pinda, Pramesti=yang utama, Devi=gadis cantik. Gadis cantik anak pertama yang utama dari pasangan Wirati dan Pinda.
Ibuku banyak kenal para perawat dan tenaga administrasi di RS surya Husada tersebut karena Beliau saat itu menjadi HRD di The Kunja villa, dimana pekerjaannya adalah memastikan semua karyawan Villa mendapatakan tanggungan di RS Surya Husada. Bapak Dr. Supriatmaja,Spog sudah kenal karena Beliau sudah merawat Ibuku dari awal hamil.
Tepat jam Tanggal 27 July 2005 terdengarlah suara bayi cantik yang lahir melalui operasi sesar dengan berat badan. Bapak aku sangat bingung menghadapi operasi sesar itu maklum menunggu anak kelahiran pertama, semua saudaranya di telephone untuk mohon supaya Istri dan anaknya bisa menjalani operasi dengan lancar.
Astungkara, semua berjalan lancar dan membaut semua anggota keluarga senang ada si Bayi cantik akan menjadi bagian dari anggota keluarga I Made Kadet dan Ni Nyoman Sami (Pekak dan Odahnya Winda).
Semua cerita diatas aku tulis benar adanya dan aku dapet dari orang tua ku sendiri. Jadi Aku terlahir di Bali dan Bali merupakan Tanah leluhurku. Aku berjanji akan selalu ingat dengan leluhurku melalui persembahan kepada kedua Orang tua, Pekak Odah dan selalu sembahyang di Sanggah (tempat leluhur), Paibuan di Batur Sari (Kawitan) dan Caturlawa Dukuh di Besakih. Bisama dari Ratu Dukuh: "cening-cening pertisentanan Bape, cening tusing dadi sing ngaku masemeton ring para dukuh". " Cening-cening pertisentanan Dukuh, yening cening tusing ngelah tanah tegal,carik anggon metanduran, tandurin padewekan cening antuk ilmu pengetahuan niscaya pacang ngamolihang anggon cening ngruruh pangupajiwa"." Cening-cening para dukuh sareng sami mangda dados panutan dijeje cening jenek".
Orang Bali sangat percaya dengan restu yang diberikan oleh leluhur, apapun kegiatan kita harus minta restu dari leluhur dan selalu memuja Beliau dengan kasih sesama keluarga karena sebetulnya kita semua adalah kelahiran leluhur kita yang terdahulu.
Winda Pramesti Devi
Ibuku banyak kenal para perawat dan tenaga administrasi di RS surya Husada tersebut karena Beliau saat itu menjadi HRD di The Kunja villa, dimana pekerjaannya adalah memastikan semua karyawan Villa mendapatakan tanggungan di RS Surya Husada. Bapak Dr. Supriatmaja,Spog sudah kenal karena Beliau sudah merawat Ibuku dari awal hamil.
Tepat jam Tanggal 27 July 2005 terdengarlah suara bayi cantik yang lahir melalui operasi sesar dengan berat badan. Bapak aku sangat bingung menghadapi operasi sesar itu maklum menunggu anak kelahiran pertama, semua saudaranya di telephone untuk mohon supaya Istri dan anaknya bisa menjalani operasi dengan lancar.
Astungkara, semua berjalan lancar dan membaut semua anggota keluarga senang ada si Bayi cantik akan menjadi bagian dari anggota keluarga I Made Kadet dan Ni Nyoman Sami (Pekak dan Odahnya Winda).
Semua cerita diatas aku tulis benar adanya dan aku dapet dari orang tua ku sendiri. Jadi Aku terlahir di Bali dan Bali merupakan Tanah leluhurku. Aku berjanji akan selalu ingat dengan leluhurku melalui persembahan kepada kedua Orang tua, Pekak Odah dan selalu sembahyang di Sanggah (tempat leluhur), Paibuan di Batur Sari (Kawitan) dan Caturlawa Dukuh di Besakih. Bisama dari Ratu Dukuh: "cening-cening pertisentanan Bape, cening tusing dadi sing ngaku masemeton ring para dukuh". " Cening-cening pertisentanan Dukuh, yening cening tusing ngelah tanah tegal,carik anggon metanduran, tandurin padewekan cening antuk ilmu pengetahuan niscaya pacang ngamolihang anggon cening ngruruh pangupajiwa"." Cening-cening para dukuh sareng sami mangda dados panutan dijeje cening jenek".
Orang Bali sangat percaya dengan restu yang diberikan oleh leluhur, apapun kegiatan kita harus minta restu dari leluhur dan selalu memuja Beliau dengan kasih sesama keluarga karena sebetulnya kita semua adalah kelahiran leluhur kita yang terdahulu.
Winda Pramesti Devi
Subscribe to:
Posts (Atom)